indonesiaimages.net
  • HOME
  • NEWS
    • BERITA PILIHAN
    • SPORT
    • TECHNOLOGY
    • ENTERTAINMENT
    • EKONOMI BISNIS
  • FEATURES
    • ART AND CULTURE
    • PROFILE
    • TRAVEL
    • SEJARAH
    • JAWA TIMUR
    • SPESIAL
  • LIFESTYLE
  • COMMUNITY
  • CITIZEN PHOTO
    • GALLERY
Facebook Twitter Instagram
indonesiaimages.net
  • HOME
  • NEWS
    1. BERITA PILIHAN
    2. SPORT
    3. TECHNOLOGY
    4. ENTERTAINMENT
    5. EKONOMI BISNIS
    6. View All

    Pasien Sembuh di Sumatera Utara terus Bertambah, Total jadi 151.253 Kasus

    22 April 2022

    YDSF Gandeng PT Pos Indonesia untuk Mudahkan Penyaluran Bantuan pada Mustahik

    1 April 2022

    Membaca Arah Politik Dibalik Polemik Penundaan Pemilu

    29 March 2022

    Kapolri Anugrahkan Penghargaan ETLE Nasional Presisi pada Gubernur Khofifah

    29 March 2022

    Tempati Pole Position di CEV Barcelona, Mario Jalani Balapan dengan Gigih

    16 June 2021

    Turut Memajukan Olahraga, BNI Jadi Pendukung Resmi Bulu Tangkis Nasional

    25 May 2021

    Asah Mental Juara di Astra Honda Racing School

    16 August 2019
    Putra dan Putri BNI Tutup Putaran Pertama Proliga 2019 dengan Kemenangan

    Tim BNI 46 Raih Kemenangan di Putaran Pertama Proliga 2019

    28 December 2018

    Pemanfaatan Listrik Tenaga Surya di Indonesia tidak boleh Ditunda

    7 September 2021

    Indosat Ooredoo luncurkan 5G yang didukung Ericsson di Jakarta

    2 September 2021

    Blibli : Kolaborasi Multisektoral untuk Pemberdayaan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

    2 September 2021

    Memilih Perangkat yang Cocok untuk Pebisnis Pemula

    1 September 2021

    Youtubers Indonesia Pukau Pengunjung Toyota Booth di GIIAS 2018

    6 August 2018

    Katakan dengan Malang Jazz Festival 2016

    29 May 2016

    Peluang Kembangkan Bisnis Saat Natal dan Tahun Baru di Masa Pandemi lewat Pengiriman Instan

    30 December 2021

    Sukses Ciptakan Budaya Empati dan Peduli, Indosat Ooredoo Raih Penghargaan di HR Asia Awards 2021

    9 September 2021

    Luncurkan Solusi Keuangan Cerdas, Maybank Indonesia jawab Aspirasi Urban Millenials

    2 September 2021

    OCTO Mobile Permudah Investasi dengan Pilihan Instrumen yang Lengkap

    1 September 2021

    Pasien Sembuh di Sumatera Utara terus Bertambah, Total jadi 151.253 Kasus

    22 April 2022

    YDSF Gandeng PT Pos Indonesia untuk Mudahkan Penyaluran Bantuan pada Mustahik

    1 April 2022

    Membaca Arah Politik Dibalik Polemik Penundaan Pemilu

    29 March 2022

    Kapolri Anugrahkan Penghargaan ETLE Nasional Presisi pada Gubernur Khofifah

    29 March 2022
  • FEATURES
    1. ART AND CULTURE
    2. PROFILE
    3. TRAVEL
    4. SEJARAH
    5. JAWA TIMUR
    6. SPESIAL
    7. View All

    Main Ketoprak di Balekambang, Ganjar dan Rudi Bikin Ger-Geran

    23 December 2021

    Bale Reren, Keteduhan Tradisi Sejak Awal Langkah Kaki

    4 September 2021

    Kampanye Keselamatan Berkendara, Yayasan AHM Gandeng 101 Content Creator

    16 June 2021

    20 KI Indonesia Ikuti Hong Kong International Licensing Show

    14 January 2021

    Marie Thomas, Dokter Wanita Pertama di Indonesia

    17 February 2021

    Gali Potensi Diri, Ulva Atkins Suguhkan Dance hingga Face Painting

    30 January 2021

    Inspirasi dari Si Ratu Cimol, Omzet Meroket Saat Pandemi

    19 January 2021

    Mengenal Mariana Yunita, Pegiat Edukasi Hak Kesehatan Seksual Anak

    9 January 2021

    Rayakan Natal dan Tahun Baru Bersama Meliá Bali

    16 December 2020

    Imaji Menari di Kampung Telang Penjaringan

    4 October 2020

    Melebur Doa dalam Mesjid Ageng Karaton Hadiningrat

    22 January 2020

    Menyapa Langit dari Sudut Eling Bening

    13 January 2020

    Dari Komisi Bacaan Rakyat ke Balai Pustaka

    11 December 2017

    Dongeng Kecil dari Hotel Art Nouveau

    21 September 2016

    Kisah Menggetarkan dari Rumah Jalan Mawar

    11 September 2016

    Merancang Kota dari Rumah Kontrakan

    5 September 2016

    Serunya Open House di Gedung Negara Grahadi bareng Gubernur Khofifah

    10 May 2022

    Pasien Sembuh di Sumatera Utara terus Bertambah, Total jadi 151.253 Kasus

    22 April 2022

    YDSF Gandeng PT Pos Indonesia untuk Mudahkan Penyaluran Bantuan pada Mustahik

    1 April 2022

    Nama Ganjar Diusulkan Jadi Nama Bukit Hutan Bambu di Bali

    29 March 2022

    Serunya Open House di Gedung Negara Grahadi bareng Gubernur Khofifah

    10 May 2022

    Pasien Sembuh di Sumatera Utara terus Bertambah, Total jadi 151.253 Kasus

    22 April 2022

    YDSF Gandeng PT Pos Indonesia untuk Mudahkan Penyaluran Bantuan pada Mustahik

    1 April 2022

    Nama Ganjar Diusulkan Jadi Nama Bukit Hutan Bambu di Bali

    29 March 2022

    Serunya Open House di Gedung Negara Grahadi bareng Gubernur Khofifah

    10 May 2022

    Nama Ganjar Diusulkan Jadi Nama Bukit Hutan Bambu di Bali

    29 March 2022

    Main Ketoprak di Balekambang, Ganjar dan Rudi Bikin Ger-Geran

    23 December 2021

    Wagub Emil : MJC Solusi Hadapi Tantangan GIG Economy di Jatim

    18 November 2021
  • LIFESTYLE
  • COMMUNITY
  • CITIZEN PHOTO
    • GALLERY
indonesiaimages.net
Home»FEATURES»TRAVEL»Tugu Pahlawan dan Jejak Sejarah Perlawanan
TRAVEL

Tugu Pahlawan dan Jejak Sejarah Perlawanan

Rizki Dwi Putra DBy Rizki Dwi Putra D15 August 2018Updated:15 August 2018No Comments5 Mins Read

Inilah ikon Kota Surabaya, Monumen Tugu Pahlawan. Berlokasi persis berhadapan dengan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jl Pahlawan, patung berbentuk paku terbalik ini memiliki tinggi 40,5 meter dan berdiri di area seluas 2,5 hektar.

Monumen ini didirikan 10 Nopember 1951, dan diresmikan tepat satu tahun kemudian oleh Presiden Pertama RI Ir Soekarno. Monumen ini dibangun untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya.

Area monumen Tugu Pahlawan ini dahulunya merupakan bekas kantor Raad Van Justitie atau Gedung Pengadilan Tinggi di masa pemerintahan Belanda. Saat Jepang menguasai Indonesia, area monumen ini pernah dijadikan markas Ken Pe Tai atau polisi militer Jepang. Namun dalam pertempuran 10 Nopember 1945, bangunan tersebut hancur.

Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat berdirinya Monumen Perjuangan, dianggap sangat tepat. Karena di tempat inilah pertempuran yang paling dahsyat terjadi. Di sini pula Arek-arek Suroboyo berhasil melucuti senjata tentara Jepang, yang dekat viaduct, tempat pertahanan terkuat dalam menghadapi sekutu.

Pintu gerbang menuju area monumen dibangun menyerupai Candi Bentar yang kemudian disebut Gerbang Bentar. Gerbang ini memiliki ketinggian 4,5 meter dan bentangan lebar 1,7 meter, berada di sisi sebelah selatan areal monumen yang sekaligus sebagai area pintu masuk dan keluar.

Memasuki kawasan Tugu Pahlawan, mulai dari tempat parkir kendaraan hingga pintu masuk, kita bisa melihat delapan relief yang menggambarkan perkembangan kota Surabaya. Dimulai dari relief yang mengkisahkan pendaratan tentara Tar-Tar di Hujung Galuh, ada yang menyebut Ukung Galuh, kemudian relief kesibukan dan perkembangan di muara Kali Mas sebagai cikal bakal kota Surabaya.

Di sisi lain nampak pula relief kedatangan Belanda dan Jepang serta aksi perlawanan rakyat Surabaya, hingga relief yang menggambarkan kondisi kota Surabaya di masa sekarang.

Memasuki pintu masuk monumen, kita langsung disambut patung proklamator, Soekarno-Hatta, yang berdiri kokoh dengan background puing-puing pilar gedung Ken Pe Tai. Di sisi lain kita juga bisa melihat hamparan rumput hijau yang cukup terawat, termasuk pepohonan di sepanjang jalan kecil yang mengitari area monumen.

Monumen Tugu Pahlawan berdiri tepat ditengah. Di tepi taman ini terdapat enam patung tokoh terkenal Surabaya yang dibuat dari kuningan. Masing-masing Gubernur Suryo, Walikota Doel Arnowo, Bung Tomo, HR Mohammad, Mayjen Sungkono, dan Residen Soedirman. Selain itu juga terdapat beberapa senjata berat yang digunakan dalam pertempuran 945.

Usai mengitari taman monumen, kita bisa mengunjungi Museum Perjuangan 10 Nopember. Di tempat ini terdapat koleksi benda-benda bersejarah termasuk film dokumenter pertempuran 10 Nopember 1945.

Ruangan museum terdiri dari bangunan masuk, ruang pamer utama, ruang perpustakaan, auditorium, dan ruang diorama. Museum yang dibangun pada 1998 dan diresmikan pada tahun 2000 ini dibangun untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan dan untuk melengkapi fasilitas sejarahnya. Untuk menuju museum kita harus melalui lorong, bisa menggunakan tangga biasa, elevator, atau lift.

Museum yang dibangun dengan bentuk arsitektur piramida ini terbagi dua lantai dengan interior yang megah. Di dalamnya tersimpan berbagai koleksi bersejarah, mulai dari peta invasi tentara Tar-Tar ke Hujung Galuh (nama Surabaya ketika masa Kerajaan Singosari, red), peta serangan balik Raden Wijaya mengusir tentara Tar-Tar, peta ekspedis Cina ke Hujung Galuh, hingga berbagai jenis senjata yang digunakan pada pertempuran 1945.

Museum ini juga menyimpan radio milik Bung Tomo, dan bendera laskar-laskar pejuang yang ada di Surabaya ketika perang kemerdekaan seperti, bendera Bataljon Oentoeng Soeropati, bendera Bataljon Wiropati, dan Bendera Pemberontakan Poesat Djawa-Timoer.

Bangunan museum ini dibangun dalam dua sisi. Satu sisi dibangun tujuh meter di bawah permukaan area, sisi lainnya dibangun sepuluh meter di atas permukaan dengan maksud keberadaan bangunan museum tidak mendominasi keberadaan Tugu Pahlawan.

Di lantai pertama museum terdapat patung sosiodrama yang menggambarkan suasana ketika arek-arek Surabaya mendengarkan siaran radio yang menyiarkan pidato Bung Tomo. Patung yang mirip dengan manusia hidup ini seakan membawa kita pada situasi sebenarnya. Juga terdapat Hall of Fame, yaitu gugus patung yang menggambarkan figur para pejuang yang tegak, bertahan dan gugur untuk mencapai kemerdekaan.

Selain itu juga disediakan ruang Auditorium Visual untuk menyaksikan film dokumenter tentang pertempuran 10 Nopember 1945 berdurasi 25 menit. Selain ruang Audio Visual di lantai pertama juga disediakan ruang Diorama Elektronik. Dalam Diorama Elektronik ini disajikan film dokumenter tentang pertempuran Surabaya 10 Nopember 1945 disertai dengan peta maket Surabaya tahun 1945, lengkap dengan sistem pencahayaan dan detektor asap sesuai dengan arah dan lokasi kejadian atau serangan.

Di lantai dua, terdapat koleksi persenjataan yang digunakan dalam pertempuran 10 Nopember 1945, baik yang digunakan oleh pejuang-pejuang Indonesia, tentara Jepang maupun oleh tentara Sekutu. Seperti senapan mesin Browning model 1924 kaliber 12,7 mm, Mortir PSM Kaliber 80 mm, senapan mesin Japan Brend kaliber 6,5 mm, Mortir PSM kaliber 80, pistol Mitraliur STEN MK II kaliber 9 mm, hingga Bayonet Karaben Jepang Arisaka.

Senjata-senjata tersebut merupakan hasil rampasan dari tentara Jepang. Sedang senjata yang digunakan oleh sekutu seperti, senapan Karaban Mauser kaliber 7,92mm, senapan SLR Belgia kaliber MK IV 303, 7,7mm, senapan Johson kaliber 7,7 mm, pistol US M 19 m A1 kaliber 45 mm, pistol colt kaliber 8 mm, dan masih banyak lagi.

Di lantai ini juga disimpan radio peninggalan Bung Tomo, radio yang berbentuk kotak besar tersebut sudah dalam kondisi rusak. Juga menyimpan bendera laskar-laskar pejuang dan ada juga ruang Diorama Statis. Ruang Diorama Statis ada dua ruang yang berada di samping kiri dan kanan lantai dua. Diorama ini menggambarkan beberapa peristiwa sejarah.

Mulai dari ekspedisi ke Pulau Nyamukan (14 Oktober 1945), pertempuran tiga hari (27,28,29 Oktober 45), perundingan Soekerno-Hawthorn (30 Oktober 45) dan penolakan arek-arek Surabaya terhadap ultimatum Sekutu.

Di ruang satunya terdapat diorama yang menggambarkan pembentukan TNI daerah Surabaya di Gedung Nasional Jl. Bubutan (25-27 Agustu 45), pembentukan BKR dan laskar-laskar perjuangan (4 September 45), insiden bendera Hotel Yamato, (19 September 45), dan penyerbuan markas Ken Pe Tai (1 Oktober 45).

Selain itu juga terdapat ruang Auditorium yang difungsikan untuk mengadakan pemutaran film-film penerangan dan ceramah-ceramah tentang peristiwa sejarah perjuangan. (rizky dwi putra | foto : yani)

bung tomo heritage indonesia heritage nusantara hut proklamasi ikon kota surabaya kantor gubernur jatim ken pe tai raad van justitie sejarah indonesia sejarah nusantara Soekarno tugu pahlawan
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email

INFO LAINNYA

Rayakan Natal dan Tahun Baru Bersama Meliá Bali

Imaji Menari di Kampung Telang Penjaringan

Melebur Doa dalam Mesjid Ageng Karaton Hadiningrat

Menyapa Langit dari Sudut Eling Bening

Melebur Kenangan dalam Dinding Peradaban

Jalan Karet Surabaya, Dari Rumah Abu hingga Bangunan Niaga

INFO PILIHAN

Serunya Open House di Gedung Negara Grahadi bareng Gubernur Khofifah

10 May 2022

Pasien Sembuh di Sumatera Utara terus Bertambah, Total jadi 151.253 Kasus

22 April 2022

YDSF Gandeng PT Pos Indonesia untuk Mudahkan Penyaluran Bantuan pada Mustahik

1 April 2022

Nama Ganjar Diusulkan Jadi Nama Bukit Hutan Bambu di Bali

29 March 2022

Membaca Arah Politik Dibalik Polemik Penundaan Pemilu

29 March 2022

Kapolri Anugrahkan Penghargaan ETLE Nasional Presisi pada Gubernur Khofifah

29 March 2022
Facebook Twitter Instagram YouTube
  • HOME
  • ABOUT
    • ABOUT US
    • EDITORIAL
    • DISCLAIMER
  • BERITA FOTO
  • VIDEO
  • ADVERTISEMENT
  • NETWORK
    • EASTJAVA TRAVELER
    • SURABAYASATU
    • CAFEKOMPUTER
    • PEREMPUANRIANG
    • IMAJI INDONESIA
  • CONTACT
© 2022 indonesiaimages.net.| portal berita indonesia

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.