Mojokerto – Kabut tipis menyelimuti kawasan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, Trawas, Mojokerto. Diapit Gunung Bekel dan Gunung Penanggungan, kawasan hijau yang tenang ini menjadi saksi berkumpulnya generasi muda dalam Interact Sidoa Campfire 2025, sebuah ruang belajar kepemimpinan yang digagas Rotary Club Sidoarjo Persada.
Selama dua hari, Sabtu–Minggu (13–14/12/2025), para peserta meninggalkan hiruk-pikuk kota dan rutinitas sekolah. Mereka menyatu dengan alam, belajar membaca diri, bekerja dalam tim, serta menumbuhkan empati sosial di tengah udara sejuk pegunungan dan pepohonan yang menjulang di Seloliman.

Interact Sidoa Campfire 2025 dirancang sebagai transformational youth camp—bukan sekadar perkemahan, melainkan proses pembentukan karakter. Tantangan zaman yang kian cepat dan kompetitif menuntut generasi muda tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara mental, peka secara sosial, dan mampu berkolaborasi.
Ketua Panitia Interact Sidoa Campfire 2025, Fitriani Pribadi, menyebut kegiatan ini sebagai ruang pembelajaran yang hidup. Di alam terbuka, para peserta diajak saling mengenal, berproses, dan berefleksi.
“Campfire ini kami rancang untuk menumbuhkan semangat kepemimpinan, kolaborasi, dan kepedulian. Peserta belajar menjadi berani, peduli, dan berdaya guna bagi lingkungannya,” ujar Fitriani.
Beragam aktivitas mengisi Campfire 2025, mulai dari leadership challenge, creative workshop, fire talk session di sekitar api unggun, hingga charity action. Di bawah langit Seloliman yang bersih, diskusi-diskusi ringan berubah menjadi refleksi mendalam tentang makna kepemimpinan dan tanggung jawab sosial.

Peserta juga dibekali pelatihan Basic Life Support (BLS) yang didukung oleh tim Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Menariknya, pelatihan ini turut melibatkan 20 anak sekolah dasar di Seloliman. Dengan bahasa sederhana dan praktik langsung, tim FK Unair mengenalkan cara-cara dasar pertolongan pertama yang disambut antusias oleh anak-anak.
Kepedulian sosial diwujudkan melalui aksi bertajuk One Bag of Kindness. Peserta dari berbagai sekolah, termasuk dua peserta mancanegara, membagikan tote bag berisi perlengkapan sekolah kepada anak-anak di sekitar PPLH Seloliman. Setiap tas dilengkapi pesan kebaikan yang ditulis tangan—kecil, namun sarat makna. ‘One Bag of Kindness’ menjadi simbol empati dan kepedulian peserta terhadap lingkungan sosial di sekitarnya,” kata Fitriani.
Di sela kegiatan, Rotary Club Sidoarjo Persada juga memberikan Honorary Member kepada Direktur Yayasan PPLH Seloliman (YPLHS), Suroso. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasinya menjaga kelestarian lingkungan dan mengembangkan pendidikan berbasis lingkungan bagi generasi muda.
“Beliau kami nilai sebagai sosok yang konsisten mengabdikan diri pada pendidikan dan pelestarian lingkungan. Nilai-nilai itu sejalan dengan semangat Rotary,” ujar Ira Pujiati, Chapter President RC Sidoarjo Persada.
Di lereng Penanggungan, api unggun perlahan meredup. Namun, nilai-nilai kepemimpinan, solidaritas, dan kepedulian yang ditanamkan selama Campfire 2025 diharapkan terus menyala—mengiringi langkah para calon pemimpin muda di masa depan.(*)







